Hilang....

Bak kumbang bungaan
riang berterbangan
dicelahan kuntuman
kian bugar berkembangan
Mencari nurbisa penawar duka

palitan jiwa kian lara
bagai dihiris duka nestapa
bukan dipinta cinta nan alpa
tapi jiwa yang riang menyapa

ukiran bibir tika berkembang
bagai cinta kini di ambang
namun sore kian datang
merebut segala jiwa yang kini hilang.

sirna..

cari sinar..
hari yang berlalu
belum menanti kesamaran waktu..
masih mengaharap sinar baru

ukiran itu adakah milikku?
hati bisa merobek jiwa
tatkala kekusutan menghasuti jiwa
hiruk itu bukan pintaku

ingin ku meniti nur citamu
tatkala mendung berlabuh
keringat tersentuh rapuh
tegar temanku
agar waktu bisa mewarnai sanubari...

tegar....

angin bayu menyapa mukaku
terasa nyaman begitu aman
sayu di hati tak bisa tahu
senakknya duka yang kian lara

bagai ditusuk duri sembilu
begitulah aku
merana di pinggiran waktu
tanpa jemu
memikirkan kehebatanmu

tegar tekadku
menjunjungmu....

Gelodak Jiwa

hambatan kekalutan membanjiri hati
bisa meronta tanpa erti
hanya jiwa yang bisa mengerti
apa yang terjadi di hati

bila dijauhi
sunyi menyelubungi diri
bila didekati
panah bisa menghancuri

kini....
hambatan kian merodak
meronta-ronta dalam ombak
tiada yang bisa mengerti
kehendak gelodak hati

hanya satu kupinta
andai kau merasa
beban yang tersiksa
bagai bisa tanpa rasa

hanya satu akhirnya
jabatan yang suci
bisa mewarnai hati
yang kian dirindung sepi....